Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang bertanya-tanya, apa penyebab ketiak basah padahal sudah pakai deodoran? Masalah ini memang umum terjadi dan sering membuat seseorang tidak percaya diri. Ketiak basah bukan hanya soal penampilan, tapi juga bisa menimbulkan bau badan hingga kulit ketiak menghitam.
Founder Beauty Sister Clinic, Dr. Elizabeth Liza, M., Bio AAM, mengatakan banyak pasien datang dengan keluhan serupa. "Terkadang, deodoran yang bikin kita tidak berkeringat itu malah jadi iritasi. Malah keteknya hitam, parah. Banyak pasien datang ke saya dengan keluhan ketiaknya menghitam karena deodoran yang dipakai," kata Dr. Elizabeth.
Apa Penyebab Ketiak Basah Padahal Sudah Pakai Deodoran?
Menurut Dr. Elizabeth, jawaban atas pertanyaan ini sangat bergantung pada kondisi tubuh masing-masing orang. Ada beberapa faktor utama yang dapat menjadi penyebab:
1. Aktivitas Fisik Berlebihan
Olahraga intens seperti hyrox, padel, atau latihan berat membuat tubuh mengeluarkan lebih banyak keringat. Akibatnya, meskipun sudah pakai deodoran, ketiak tetap terasa basah.
2. Produksi Keringat Berlebih (Hiperhidrosis)
Tidak semua kasus ketiak basah karena olahraga. Ada juga orang yang tetap berkeringat meski sedang tidak melakukan aktivitas berat. Kondisi ini disebut hiperhidrosis.
"Ketiak bisa basah walaupun tidak sedang beraktivitas berat. Memang ada orang yang produksi keringatnya besar. Jadi setiap orang punya ciri khas masing-masing, tidak bisa disamakan," kata Dr. Elizabeth.
3. Jenis Deodoran yang Tidak Cocok
Deodoran tertentu justru bisa membuat kulit ketiak iritasi, bahkan menghitam. Jadi, tidak semua produk bisa menjadi solusi jangka panjang untuk masalah ketiak basah.
Pertanyaan 'apa penyebab ketiak basah padahal sudah pakai deodoran' muncul karena kondisi ini memang mengganggu kehidupan sehari-hari.
Bercak basah di pakaian, rasa lengket, dan bau badan membuat banyak orang merasa tidak nyaman. "Pasien itu sering kali risih banget ketika berkeringat. Dia bukan hanya malu karena ketiaknya basah, tapi juga tidak enak karena bisa mengganggu bau dari ketiaknya itu sendiri," ujarnya.
Solusi Mengatasi Ketiak Basah
Untuk menjawab keresahan soal apa penyebab ketiak basah padahal sudah pakai deodoran, Dr. Elizabeth menyebut ada beberapa solusi medis yang bisa dipilih:
1. Botox
Botox bekerja dengan mengecilkan kelenjar keringat sehingga produksi keringat berkurang. "Botox itu sudah halal 100 persen dan hasilnya signifikan. Tapi memang perlu diperhatikan budget karena untuk ketiak biasanya membutuhkan hingga 200 unit," kata Dr. Elizabeth.
2. Morpheus (RF Microneedling)
Alternatif lain adalah teknologi RF microneedling yang mengecilkan kelenjar keringat. Hasilnya, ketiak jadi lebih kering dan bau berkurang.
"Dengan Morpheus, keringat akan jauh lebih berkurang. Pasien jadi pede banget karena tidak hanya masalah basah yang teratasi, tapi juga berkurang bau tidak sedap dari ketiak," katanya.
Selain untuk mengatasi keringat berlebih, teknologi Morpheus juga sudah berkembang menjadi Morpheus8, sebuah inovasi premium di dunia estetika yang kini tersedia di Indonesia melalui Beauty Sister Clinic.
Beauty Sister Clinic menghadirkan treatment eksklusif “BÈA MORE + Double Chin Suction” by Morpheus8. Teknologi ini telah diakui dunia internasional lewat berbagai penghargaan, seperti Minimal Invasive Device of The Year (2020), Product Innovation of The Year (2021), hingga Best Microneedling Treatment for Body Award Winner (2023 & 2024).
Telah mendapatkan persetujuan FDA, Morpheus8 menggabungkan microneedling dan Radio Frequency Assisted Lipolysis (RFAL). Selain membantu mengurangi keringat, treatment ini juga mampu:
- Menghancurkan lemak,
- Meningkatkan produksi kolagen,
- Mengencangkan dan mencerahkan kulit,
- Mempertegas jawline serta mengurangi double chin,
- Mengecilkan pori-pori,
- Memberikan efek lifting menyeluruh pada wajah dan tubuh.
3. Perubahan Gaya Hidup
Selain tindakan medis, gaya hidup juga berpengaruh. Menjaga kebersihan tubuh, mengenakan pakaian berbahan katun, menjaga berat badan, serta mengurangi makanan pedas atau kafein bisa membantu mengurangi produksi keringat.